MERS Cov dan Meningitis Ancaman untuk Jama’ah Haji?
Penyakit yang menyerang saluran pernafasan yang dikenal dengan nama Middle Respiratory Syndrome Corona Virus (MERS-CoV), dan penyakit radang selaput otak akibat bakteri Neisseria yakni Meningitis Meningokokus, merupakan dua hal dari banyak hal yang bisa mengancam upaya penyelenggaraan kesehatan haji. MERS Cov adalah penyakit yang menginfeksi saluran pernapasan yang disebabkan oleh suatu subtipe baru dari virus corona yang belum pernah ditemukan menginfeksi manusia sebelumnya. Gejala dan Masa Inkubasi MERS Cov Masa inkubasi MERS (waktu antara saat seseorang terinfeksi MERS hingga timbul gejala) biasanya sekitar 5 atau 6 hari, namun bisa berkisar antara 2 sampai 14 hari. Gejala klinis dari penyakit MERS dapat berupa asimtomatik (tanpa gejala), gejala pernapasan ringan, gejala pernapasan akut hingga kematian. Namun, sebagian besar kasus konfirmasi MERS mengalami sindrom saluran pernapasan akut yang berat dengan gejala awal yang paling sering ditemukan, yaitu demam, batuk, dan sesak napas. Beberapa kasus juga mengalami gejala gastrointestinal seperti diare dan mual/muntah. Penularan MERS Cov Virus MERS bertransmisi seperti virus corona yang lain, yaitu menyebar dari sekresi saluran pernafasan (droplet). Langsung: melalui percikan dahak (droplet) pada saat pasien batu atau bersin. Tidak Langsung: melalui kontak dengan benda yang terkontaminasi virus Pencegahan 1. Menggunakan masker jika sakit atau sedang berada di keramaian. 2. Menjaga kebersihan tangan dengan membiasakan cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir. 3. Tidak menyentuh mata, hidung, dan mulut dengan tangan yang belum dibersihkan. 4. Istirahat cukup, asupan gizi yang baik dan tidak merokok. 5. Tidak mengkonsumsi produk hewani yang mentah atau setengah matang termasuk susu dan daging karena berisiko tinggi terinfeksi berbagai patogen yang menyebabkan penyakit pada manusia. 6. Menghindari kontaminasi silang dengan makanan mentah. 7. Menerapkan etika batuk Meningitis Meningokokus adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Neisseria meningitidis. Bakteri tersebut menginfeksi selaput otak dan sumsum tulang belakang serta menyebabkan pembengkakan. Gejala dan Tanda Meningitis Meningokokus Seseorang dapat mengalami gejala setelah terpapar bakteri Neisseria meningitidis rata-rata 1-10 hari, namun umumnya sudah mengalami gejala pada hari ke-3 hingga hari ke-4. Gejala dapat muncul pertama kali seperti penyakit flu dan dapat memburuk dengan cepat. Gejala yang paling umum diantaranya demam, sakit kepala, dan kaku kuduk. Selain itu, seringkali ditambah dengan beberapa gejala lain seperti mual, muntah, fotofobia (mata menjadi lebih sensitif terhadap cahaya), dan gangguan neurologis seperti letargi, delirium, koma, serta dapat disertai kejang. Penularan Meningokokus Penularan melalui kontak dekat dengan droplet pernapasan atau sekresi tenggorokan (saliva) dari orang yang terinfeksi. Misalnya batuk, bersin, berciuman, atau berbagi peralatan makan, sikat gigi atau rokok. Pencegahan Pencegahan yang dapat dilakukan untuk mencegah penyakit meningitis adalah dengan membiasakan dan menjaga kebiasaan hidup sehat seperti banyak istirahat serta tidak melakukan kontak dekat dengan seseorang yang terinfeksi. Selain itu, penyakit meningitis meningokokus juga dapat dicegah oleh vaksinasi.